#BAB 3

1080 Kata
Yasmin pingsan dan dibaringkan dalam peti mati oleh Shen Amun Ra. Itu adalah peti mati miliknya. Yasmin demam karna seharian belum makan, rasa takut dan putus asa membuat Yasmin tak berdaya. Shen menatapnya dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, dia memasukkan sesuatu ke dalam mulut Yasmin tapi baru beberapa detik Shen memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, beberapa detik itu pula Yasmin memuntahkannya, mungkin dia curiga dengan sesuatu yang disuapkan oleh pria buruk rupa itu padanya. Shen sendiri tidak menyalahkannya, manusia manapun pasti akan kabur melihat wajah buruknya, semoga saja Yasmin tidak sampai menjadi gila sama seperti mantan para pekerja ayahnya yang lainnya. Yasmin adalah orang yang ke seratus kali melamar menjadi karyawan Ayahnya, itupun kalau dia masih bersedia, sebelumnya para pekerja selalu mengundurkan diri dengan alasan, rumahnya terpencil, tempatnya tidak nyaman, gosip tentang kebangkitannya, dan yang terakhir pernah bertemu atau bertatap muka dengan Shen Amun Ra. Si mummy yang telah mati ribuan tahun lalu dan kini hidup kembali gara-gara Ilmuwan ternama, Robert Davidson. Shen sendiri sebenarnya adalah seorang putra dari Firaun yang kekuatannya melegenda sampai ke seluruh dunia, Ahmose1 dengan istri kesayangannya Ahmose Nefertari yang kecantikannya terus dibicarakan sampai saat ini. Mereka berdua adalah orangtua Shen Amun Ra, dia dulunya adalah seorang Pangeran Mesir dengan nama Amenhotep I, sang pemangku tahta setelah ayahnya tiada di usia yang masih sangat muda. Kekuatan dan kecerdikannya sangatlah luar biasa, tak kalah hebat dari ayahnya. Sementara sekarang! Dia hanyalah seorang pria bernama Shen Amun Ra, seorang pria yang keberadaannya tidak mau diketahui oleh manusia, Robert Davidson membawanya dan merawatnya di Kairo (Mesir) selama kurang lebih tiga puluh lima tahun. Robert dan istrinya tidak memiliki keturunan, demi membahagiakan istrinya, Robert rela mencari jasad atau Mummy Amenhotep I dan membangkitkannya agar kembali hidup di dunia. Shen tidak perduli tentang Yasmin, dia menolongnya hanya karna tidak mau nama ayah angkatnya tercemar, bisa saja gadis itu dia biarkan di luar, tapi jika Yasmin dia biarkan di luar, gadis itu bisa terpendam, badai pasir kali ini sangatlah besar hingga suaranya terdengar sampai ke ruangan yang tempatnya berada di bawah tanah. Itu adalah tempat ayahnya menyimpan barang canggih sekaligus tempat buat membangkitkan dirinya, tempatnya memang sengaja jauh dari rumah, Robert tidak ingin polisi menemukan anak angkatnya kemudian membawanya ke penelitian. Shen hanyalah miliknya, dengan susah payah dia membawanya, tidak akan dia biarkan orang lain mengambil putra angkatnya, termasuk dewa sekalipun. "Grrrr!! Mau sampai kapan kau akan berada di kota, Ayah?! Gadis itu benar-benar sangat menyusahkan?! Dia pingsan!" Geram Shen Amun Ra, menatap layar laptop di depannya. Perban di wajahnya dia lepas, sementara perban di tubuhnya, dia biarkan, kata ayahnya perban itu boleh di buka hanya saat dia telah kembali. "Mungkin besok aku sudah kembali, Nak. Donor mata yang dijanjikan rumah sakit untukku ternyata bermasalah, itulah sebabnya ayah mencari donor mata yang baru untukmu. Tenanglah, Pangeran. Aku pasti akan memberikan mata yang bagus untukmu. Kau akan kembali hidup layaknya manusia pada umumnya. Tapi ingat, zaman ini berbeda dengan zamanmu, jika di zamanmu kau bisa bertindak semaumu, di sini tidak! Kau akan dihukum jika mencelakai seseorang--" "Gadis itu akan baik-baik saja, Ayah. Tenanglah!" Shen tahu maksud ucapan ayahnya. Mungkin ayahnya takut dia akan menyakiti gadis yang mau bekerja padanya. "Bagaimana aku bisa percaya? Kau Raja Fir'aun generasi 18, Putra Ahmose1 dan Ahmose Nefertari. Kau sangat agung, Nak," puji Tuan Robert, bangga pada putra angkatnya. "Kau lupa, Ayah. Selain Fir'aun generasi ke 18, Aku juga dijuluki sebagai Dewa pelindung di masaku." "Kau benar, Nak. Aku percaya padamu." "Cepatlah kembali, Ayah. Jangan sampai gadis itu gila gara-gara diriku, Polisi sialan itu bisa menggeledah rumahmu, mereka akan berusaha menemukan diriku." "Tenanglah, Shen. Ayah besok akan kembali." ***** Yasmin merasakan sesuatu memasuki mulutnya, karna rasanya tidak enak, Yasmin memuntahkannya, terdengar keluhan kesal dari pemberi sesuatu di atasnya, setelah terdiam cukup lama, akhirnya dia kembali disuapi dan Yasmin tetap memuntahkan isinya, dia tidak mau menerimanya, apalagi menelan pemberian mahkluk seram yang saat ini bersamanya. Tidak akan!! "Astaga! Tubuhku lemah sekali, kepalaku terasa berat, dan Mummy sialan ini!! Bukankah tadi dia sudah berhenti memasukkan sesuatu ke dalam mulutku?! kenapa kembali lagi?! Keterlaluan," bathin Yasmin dalam keadaan sakit. "Minumlah, kalau tidak, sakitmu akan semakin parah," perintah Shen, layaknya seorang Raja. Yasmin menggelengkan kepalanya, dia susah buat membuka mata, kepalanya terlalu sakit dan terasa berat, karna tidak ada cara lain, Shen memasukkan obat ke dalam mulutnya dan setelah itu dia masukkan ke dalam mulut Yasmin melalui ciuman. "Uuhhggg ... mmmpphh ... le-lepaskan aku, a-apa yang kau lakukan?! Uhuk! Uhuk," Yasmin terbatuk saat cairan pahit memasuki tenggorokannya, Yasmin menelannya, dengan susah payah dia memberontak tapi tidak bisa berbuat apa-apa, dia geram sekaligus putus asa. "Setelah ini kau akan baikan, dasar manusia lemah!" Ejek Shen, sambil mengusap bekas bibir Yasmin di mulutnya. Yasmin mengepalkan kedua tangannya, dia menyesal, kenapa dia harus pergi ke tempat sunyi seperti ini, andai dia menuruti kakaknya, maka saat ini dia bisa bahagia di kamar mewahnya. Yasmin sebenarnya adalah orang yang berada, kakaknya pemilik perusahaan kain ternama di Indonesia, setelah orangtuanya tiada, Yasmin memaksa ingin hidup mandiri dan menjauh dari kakaknya, sebenarnya Yoanna ingin Yasmin tetap di sisinya, tapi karna Yasmin terus memaksa, akhirnya Yoanna mengizinkannya. Lagipula tidak mungkin selamanya mereka bisa hidup bersama. "Sekarang makanlah sesuatu, ini akan mengembalikan tenagamu!" Perintah Shen membuat Yasmin memalingkan wajahnya. "Apa kau ingin aku menggunakan mulutku lagi buat menyuapimu makan?" "Tidak," lirih Yasmin langsung membuka mulutnya. Dia memakan sesuatu yang diberikan kepadanya, Yasmin tidak mau dicium lagi olehnya. Setelah semua makanan masuk ke dalam perutnya, Yasmin tertidur dalam keadaan kenyang. Shen meninggalkannya dan melihat badai pasir di luar. Masih belum berhenti dan malah semakin besar. "Dunia yang dulu tunduk di hadapanku, kini melawanku, zaman memang sudah berubah," gumamnya menghirup udara segar padang pasir. Dia juga teringat kedua orangtuanya. "Meski kau tiada, aku akan selalu mengenang jasamu, Ibu. Aku mencintaimu, semoga suatu saat aku bisa bertemu denganmu, Ibunda Ratu Nefertari, dan kau juga ayah, Raja Agung di seluruh dunia, Fir'aun Ahmose1." Shen menatap keadaan sekelilingnya, perban di tubuhnya sedikit menghambat gerakannya, dia menuju kotak obat dan menyuntikkan sesuatu di wajahnya, setelah itu lengannya, dan setelah itu juga pinggangnya. Shen menutup pintu bawah tanah dan berbaring di sebelah Yasmin, lebih tepatnya di dalam peti mati miliknya. Karna Yasmin kedinginan dan tidak sadar, dia memeluk Shen, entah apa yang akan terjadi padanya setelah sadar nanti? Pasti ketakutan karna Mummy yang buruk rupa tergeletak di sampingnya, bahkan dipeluk olehnya. Astaga ... *** JUDUL : REINKARNASI FIR'AUN PENULIS : Dilla 909 ****** Jangan lupa tekan tombol Love komen follow and Share. Terima kasih ..... TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN