#BAB 4

1661 Kata
"Amenophis ... putraku, bangunlah, Nak. Buatlah makamku dan makam ibumu bersatu. Jangan biarkan manusia tidak punya hati itu memisahkan kita, Nak. Jadikan jasad kami bersatu dalam satu peti agar di kehidupan selanjutnya kita bisa selalu bersama." Bisikan Ahmose1 terdengar merdu di telinga Shen. "Iya, kesayanganku ... kau adalah Raja Firaun dinasti ke-18 setelah ayahmu. Hanya kaulah permata hatiku. Buatlah Ibu bangga dengan mempersatukan makam kita, Nak. Ahmose I dan Ahmose Nefertari harus bersatu dalam satu makam atau peti. Bangunlah sayang, ingat kata-kata Ibu dan Ayah. Duhai, Dewa pelindung, Amenhotep ..." "Ibu!!" sentak Shen langsung membuka matanya, mimpi tentang orangtuanya membuatnya terbangun dari mimpi panjang. Ahmose1 yang merupakan Firaun pada dinasti sebelum dirinya membuatnya tidak nyaman, begitupula dengan Ibunya. Mereka ingin disatukan dalam satu peti ataupun makam, dulu setelah kematian orangtuanya, banyak orang memuja mereka, Shen sudah menguburkan mereka secara layak. Tapi seiring berjalannya waktu, orang-orang tidak bertanggung jawab itu mencuri makamnya, itulah yang membuat Shen Amun Ra gelisah sepanjang hidupnya, makam kedua orangtuanya terpisah dan sebelum sempat dia mempersatukan mereka, dia tiada. Beruntung Robert Davidson menghidupkan dirinya, dengan begini, dia bisa mempersatukan makam kedua orangtuanya yang mungkin saja sudah berada dalam salah satu tangan orang modern untuk dijadikan penelitian. Ya! Bagi manusia hidup dia adalah mayat yang bangkit setelah ribuan tahun, tapi setelah semua memori terkumpul, Shen tahu bahwa kebangkitannya punya tujuan. Mungkin organ tubuhnya hancur, tapi tidak dengan otaknya. Entah bagaimana caranya Robert Davidson bisa mengembalikan ingatannya. Dan satu lagi! Selain kedua orangtuanya, Shen punya tujuan lain. Shen bertanya pada ayah angkatnya yang merupakan seorang ilmuwan, apakah letak Mummy ayahnya ada di dalam salah satu museum dunia? Tapi Robert Davidson menjawab tidak. Yang ada dalam salah satu museum dunia bukanlah Mummy ayahnya, tapi Mummy Fir'aun lain pada dinasti yang berbeda. Terlihat dari bentuk wajah dan tubuhnya, setelah difoto, Robert menunjukkan pada Shen dan ternyata memang bukan. Shen merasa lega, itu berarti Mummy ayahnya tidak ada di salah satu museum dunia, dia akan terus mencarinya dan mencari Mummy Ibunya yang dianggap Dewa dan Dewi oleh manusia pada zaman dulu. "Grrr," geraknya gelisah. Shen melihat gadis di sampingnya, dia masih terlelap karna udara sangat dingin, Shen menutup pintu peti matinya dan Yasmin lagi-lagi memeluknya, gadis itu rupanya sangat kedinginan. "Brrr ... dingin sekali, Kakak--" gumam Yasmin, merapatkan pelukannya. Karna merasa aneh, Shen balas memeluk tubuh Yasmin. Entah kenapa gadis di sampingnya mampu mengusik ketenangan jiwanya. "Tidurlah, ini masih malam, sebentar lagi hari akan pagi. Kau bisa bebas dan pergi dari sini," ucap Shen meskipun dia tahu Yasmin tidak mungkin mendengarnya, gadis itu hanya mengigau memanggil nama kakaknya. Setelah Yasmin dipastikan terlelap, Shen kembali ingat saat-saat dia disayang oleh ibunya, semua pelayan tunduk dihadapannya, dia adalah penguasa mesir setelah kematian ayahnya, Ahmose 1, sementara dia sendiri adalah Raja Amenhotep atau Firaun baru pada dinasti ke delapan belas. ***** Yasmin menggeliatkan badannya, sudah terlalu lama dia tidur dan kini sudah saatnya dia bangun, badannya sudah agak mendingan, kepalanya mulai terasa ringan dan tidak terasa sakit lagi. Sesuatu di sampingnya membuatnya ingin membuka mata dan ingin tahu siapa dirinya. "Uuuhhh ... jam berapa ini? Kenapa gelap sekali?" gumam Yasmin, membuka mata dan menatap sesuatu di sampingnya. Seorang pria bermata satu dengan wajah yang sebelahnya masih penuh dengan luka tengah melotot tajam ke arahnya, dia adalah pria berjubah hitam yang tadi malam membuatnya pingsan, jantung Yasmin serasa mau copot, dia panik dan langsung meloncat bangun dari tempat dia tidur tapi sesuatu di atas membentur kepalanya. Dughh!! "Aauwwhh!! Ah ..." rintihnya kesakitan. "Astagaaa!! Kenapa Aku bisa ada di sini?! Dimana ini?! Bebaskan, Aku!! Aakkhhhhh!!" Teriak Yasmin, menendang-nendang sesuatu yang menghalangi dirinya. "Tenanglah! Kita berdua ada di dalam peti mati milikku. Lebih tepatnya ... rumahku." "Apa?! Peti mati?! Kau gila, ya?! Aku masih hidup!! Kenapa kau mengurungku di dalam peti mati?! Aku tidak mau tinggal bersamamu!! Dasar Iblis jelek!!" Yasmin semakin panik dan terus menendang-nendang kotak kayu kuno yang saat ini mengurungnya. "Diam!" pinta Shen, penuh penekanan nan tajam. "Tidak!! Bahkan seandainya aku mati sekalipun!! Aku tidak mau tinggal satu peti bersamamu!! Dasar mahkluk menjijikkan!! Kalau sudah mati, mati saja sekalian!! Kenapa hidup lagi?! Heh?!" makinya tanpa takut Shen akan marah. "DIAM!!" Seru Shen, semakin tajam. "Tidak mau!! Keluarkan, Aku! Astaga! Aaakkkhhh!!" Yasmin berteriak putus asa. "Mmmpphhh ... " mata Yasmin melebar dengan sempurna, Shen Amun Ra mencium bibirnya dan membungkam mulutnya. Yasmin tidak bisa berbuat apa-apa, dia tidak percaya dengan apa yang saat ini menimpa hidupnya. "Sudah aku bilang, bukan?! Diam!" ucap Shen setelah mencium bibir Yasmin dan membuat Yasmin tidak mampu berbicara, Yasmin kesal sekaligus putus asa, tangannya terkepal dengan sempurna, dia marah. Dengan cepat Yasmin langsung meninju perut Shen tapi Shen bukannya menghindar sebaliknya malah diam saja seperti tidak ada tanda-tanda kesakitan di wajahnya. Setelah Yasmin terdiam cukup lama, Shen membuka pintu peti matinya, Yasmin segera keluar dan berlari buat kabur. Yasmin mencari pintu keluar tapi tidak dia temukan, hanya ada peralatan-peralatan canggih di sana, Yasmin bingung sekaligus heran dengan ruangan yang saat ini mengurungnya, bagaimana bisa alat-alat modern seperti ini berada dalam tanah Mesir yang areanya di penuhi pasir. "Dimana pintu keluarnya?! Ingat!! Jangan macam-macam!! Aku sama sekali tidak takut denganmu!! Meski kau Mummy!! Bagiku kau hanyalah seorang bayi!!" ejek Yasmin, bergetar bibirnya, dia pura-pura tenang padahal dalam hatinya cemas luar biasa! Kakinya lemas dan serasa mau lumpuh. "Kau benar! Aku adalah seorang bayi! Dan bayi ini tidak mungkin bisa menyakitimu, bukan?! Jadi jangan panik, mengerti! Tenanglah!" seru Shen Amun Ra, menatap tajam ke arah Yasmin. Mata yang hanya satu itu semakin menambah keseraman wajahnya. Yasmin benar-benar bergetar dan ingin sekali kabur dari pandangannya, kalau bisa ... dunianya. "Ba-baiklah! J-jangan mendekat!! dimana pintu keluarnya?!" tanya Yasmin, berusaha menenangkan degub jantungnya. "Ikut denganku!" ajak Shen, menarik tangan Yasmin. "Eh! Lepaskan tanganmu!! Jangan menyentuhku!!" lagi-lagi Yasmin dibuat kesal oleh makhluk yang beberapa waktu lalu menemuinya. "Diam!!" bentak Shen, tidak sabar. "Tapi ... " "Jangan mengusikku, Yasmin! Mataku hanya satu, sangat susah buat menatap wajahmu, sebentar lagi ayah akan datang, kau bersiaplah dan mandi di sungai Nil, di sini tidak ada kamar mandi!" perintahnya seolah dia adalah Raja dan Yasmin-lah pelayannya. "A-apa?! Sungai Nil?! Kau gila, ya?! Aku tidak melihat sungai Nil di sekitaran sini," bantah Yasmin, heran menatap Shen Amun Ra. "Sungai Nil memang tidak ada, tapi alirannya ada," jawab Shen, balas menatap dingin wajah gadis di hadapannya. "Baiklah, santai ... mana sungainya?" Yasmin pura-pura tenang. "Loncat ke dalam lub4ng itu!" perintah Shen setelah sampai pada lub4ng besar yang tidak terlihat ujungnya. Hampir mirip seperti sumur tua. "Apa?! Kau benar-benar sudah tidak waras, ya?! Itu lub4ng tanpa ujung!! Aku tidak mau!! Aku takut!" panik Yasmin, menjauh darinya. "Apa mulutmu tidak bisa berkata lembut?! Aku adalah seorang Raja, Fir'aun pada dinasti ke delapan belas!! Kalau Aku, mau!! Aku bisa membunuhmu!! Hanya saja ... Kau calon karyawan Ayah angkatku! Jadi, jaga batasanmu!!" tajam Shen, membuat Yasmin diam. Seumur hidup baru kali ini dia dibentak oleh seorang pria, dan itupun adalah Shen Amun Ra. Yasmin terluka batinnya. "Apa kau tidak, dengar?! LONCAT!!" bentak Shen padanya membuat Yasmin kaget dan langsung meloncat ke dalam lub4ng yang akan membawanya entah kemana. Byurrr!! Yasmin tercebur dalam sungai yang airnya sangat jernih, ternyata Shen tidak menipunya, benar-benar ada sungai di dalam lub4ng yang tadi di masuki olehnya. "Astaga!! Indah sekali, bagaimana bisa ada surga di tempat seperti ini?! Wah ..." Yasmin terpesona dengan keindahannya. Sangat jernih, bagus, dan indah. Tak lama kemudian, Shen juga turun ke dalam, dia terjun dan basah sama seperti Yasmin, dengan cepat Shen membuka seluruh perban yang membelenggu dirinya. Yasmin menutup matanya, wajahnya yang sebelah saja sudah penuh luka bagaimana dengan tubuhnya?! Setidaknya, itulah yang ada dalam pikiran Yasmin, dengan pelan Yasmin melirik ke arah Shen tapi pemandangan lain membuatnya terpesona. "Astaga ... " gumam Yasmin, tidak percaya. Mata Yasmin melebar dengan sempurna, bagaimana tidak?! Tubuh Shen yang dia sangka penuh luka ternyata sangat indah luar biasa, dia ibarat Dewa yang tubuhnya sering tergambar dalam sejarah dunia, begitu gagah, tinggi dan memesona, hanya saja ... "Kenapa kau memalingkan muka?! Bukankah tadi kau sangat menikmati keindahan tubuhku?! Tubuh seorang Fir'aun. Raja Mesir! Putra Ahmose I dan Ratu Ahmose Nefertari?! Hem?" "Astaga! Aku tidak percaya ada mahkluk sesombong dirimu! Aku hanya kagum pada dinding batu di belakangmu itu! Bukan dirimu," bantah Yasmin, merona pipinya. Dia memang memalingkan muka sebelum Shen Amun Ra atau Firaun dinasti ke delapan belas itu membuka perban bagian bawah tubuhnya. Yasmin menenggelamkan badan dan berusaha melupakan keindahan tubuh pria di depannya. Kalau tidak! Bayangan tubuhnya akan memenuhi pikiran Yasmin. Astaga ... ******* INFO PENTING: Hai, Kesayangan .... Adakah dari kalian semua yang belum tau cara : *Dapatin koin gratis, atau *Beli koin di Innovel/Dreame? Yang belum tau atau belum paham. Bisa liat dan perhatikan baik-baik tata cara di bawah ini, yah! Pertama : >Cara mendapatkan koin gratis di aplikasi Innovel 1. Login Aplikasi (WAJIB) 2. Pilih ikon/gambar kotak kado 3. Klik tulisan Klaim pada kolom 'Check In' 4. Selesaikan tugas dengan membaca cerita gratis selama 15 menit kemudian klik Klaim. Selanjutnya baca cerita gratis selama 45 menit kemudian klik tanda klaim. 5. Cara ini bisa di ulang setiap hari. Kedua : >Cara membeli koin via aplikasi DANA. Kenapa saya pilih DANA? Karena aplikasi DANA jarang sekali mengalami eror/gangguan. (Tidak seperti melakukan pembelian lewat pulsa/ovo/gopay yang sering mengalami eror hingga koin tidak masuk ke dompet pembaca) 1. Login Aplikasi (WAJIB) 2. Klik tanda TOKO 3. Pilih jumlah koin yang ingin di beli 4. Pilih motede pembayaran. (Karena ingin membeli pakai DANA , pilih 'DANA' - Jangan lupa, pastikan APLIKASI DANA ANDA SUDAH TERISI SALDO SEBELUMNYA (tidak kosong) 5. Tekan bayar 6. Tekan lanjut 7. Masukkan nomor handphone/nomor Dana anda 8. Klik lanjutkan 9. Masukkan kode pin DANA 10. Masukkan kode yang di kirim via SMS 11. Tunggu beberapa detik sampai tulisan layar di handphone berubah 'BERHASIL' 12. Cek dompet yang ada di aplikasi Dreame/Innovel. Jika koin sudah bertambah, bisa langsung di gunakan. Selamat Mencoba .... Semoga informasi yang saya berikan ini bermanfaat. AAMIIN .... JANGAN LUPA UNTUK TEKAN TOMBOL LOVE, KOMEN, FOLLOW AND SHARE. TERIMA KASIH .... TBC.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN