#BAB 5

1263 Kata
Melihat Yasmin tenggelam di dalam air, Shen jadi khawatir, gadis itu terlalu lama tidak menegadahkan wajahnya, takut kenapa-kenapa, Shen berenang secepat mungkin menuju Yasmin dan setelah dekat, tangannya langsung meraih badan Yasmin agar gadis itu menghirup udara segar, Shen tidak mau gadis itu sesak nafas karna terlalu lama tenggelam. "Keluar, Yasmin!! Kau akan tiada jika terlalu lama tenggelam di air!" seru Shen, mengangkat badan Yasmin. Tapi Yasmin meronta dan kembali menenggelamkan kepalanya. "Dasar keras kepala!! Keluar dari air!!" bentak Shen Amun Ra, tapi Yasmin tetap saja menenggelamkan badannya, Yasmin seolah tuli. Shen ikutan tenggelam dan menatap wajah Yasmin dari jarak satu senti, Yasmin menolehkan wajahnya ke arah lain dan berusaha menjauhi Shen tapi pria itu meraih bahunya, Yasmin tak bisa berbuat apa-apa saat bahunya dipegang Shen. Karna tidak sabar, Shen menarik badan Yasmin dan kali ini memeluknya. Badan Yasmin dia angkat ke atas agar gadis itu bisa bernafas. "Huh ... lepaskan, Aku! Dasar c4bul!" Yasmin memukuli bahu Shen berharap dilepaskan, Yasmin terus meronta tapi rontaan itu justru membuat Shen atau pemilik nama asli Amenophis itu semakin dekat dengan Yasmin. Gadis itu gelisah karna kali ini badan Shen benar-benar menempel pada badannya, dia salah tingkah dan semakin berusaha keras menjauh dari Shen. "Lepaskan, Aku! Aahh ..." protes Yasmin, gemetar ketakutan! Bagaimanapun juga! Tidak ada yang bisa menolongnya! Yasmin tidak bisa berbuat apa-apa. "Aku hanya tidak mau kau tenggelam, Yasmin! Dasar gadis bodoh!" seru Shen, memegangi badan Yasmin yang basah. "Kau paham?! Ini sungai Nil!! Sungai yang penuh dengan misteri!! Jangan sampai kau tertarik ke bawah karna suatu hal!!" Shen Amun Ra mengingatkan. "Aku lebih baik m4ti tenggelam dari pada harus melihatmu telanj4ng, Yang Mulia Fir'aun!" ejek Yasmin, memalingkan mukanya. "Hanya orang bodoh yang memakai pakaian saat mandi, Yasmin!! Dan, Kau!! Sebaiknya kau lepas bajumu, itu!! Sudah berapa hari kau tidak mandi?! Kau juga tidak mengganti pakaian!" ganti Shen yang mengejek Yasmin membuat Yasmin geram. "Aku tidak peduli!! Justru Aku akan terlihat bodoh jika membuka pakaian di depanmu, Pria menyeramkan!! Dasar Iblis!" Yasmin mendesis sebal. Ucapannya seolah pisau yang bisa kapan saja berbalik menyerang Yasmin. "Aku iblis?!" seru Shen, penuh penekanan dan tajam. "Ya! Kau Iblis!! Mana ada orang mati hidup lagi?! Hanya kau saja! Mummy sepertimu harusnya membusuk di neraka!!" ucapan Yasmin yang seolah membencinya membuat Shen semakin tertantang untuk menundukkan kesombongan Yasmin. "Baiklah! Aku adalah Iblis! Aku Mummy tidak punya hati! Aku bernyawa tapi tidak mempunyai jiwa! Dan sekarang! Lihat betapa jahatnya Mummy sialan ini!!" Shen merobek pakaian Yasmin, gadis itu melebarkan kedua matanya tidak percaya, dia marah dan langsung meninju wajah Shen tapi tidak kena. "Dasar Mummy sial4n!! Tidak punya hati! Berani sekali kau merobek pakaianku?! Aku tidak bawa baju ganti!! Kau paham?!" teriak Yasmin, benar-benar ingin mencakar wajah Shen. "Sesuai dengan ucapanmu, Yasmin! Aku adalah Iblis yang tidak punya hati! Jadi jangan melawanku atau aku akan membuatmu tunduk di bawah pengaruh jahatku!!" Shen merobek lagi pakaian Yasmin, kali ini baju bagian bawahnya! Yasmin benar-benar marah luar biasa! Dia menamp4r wajah Shen yang kebetulan masih terluka. Plaakk!! "Keterlalu4n!!" marah Yasmin, tidak tertahankan. Tapi bukannya membalas perlakuan kasar Yasmin, Shen malah tertawa! Dia menatap rendah ke arah Yasmin, Shen juga menaikkan dagunya ke atas. "Jangan besar kepala, Yasmin! Wanita sepertimu bagaikan sampah di mataku! Pelayanku jauh lebih cantik dan lebih hebat darimu! Sementara, Kau?! Melihatmu saja aku kasihan!" Shen lagi-lagi mengejek Yasmin. "Apa kau pikir aku minat kepadamu, Yang Mulia?! Jangan mimpi!! Pantas saja Firaun terkenal akan keangkuhannya! Mummy-nya saja bren9sek begini! Bagaimana dengan orangnya!" seru Yasmin, berusaha lepas dari pelukan Shen. Dia kesal sekaligus putus asa, ingin kabur dari Shen tapi tidak bisa. "Kalau sudah selesai dengan ucapanmu yang bagai angin lalu bagiku itu!! Kau bisa mandi! Apa kau ingin aku memandikanmu?!" goda Shen, penuh ancaman. "Tidak!! Dasar--" "Apa?!" sahut Shen, menatap tajam ke arah Yasmin! Gadis itu gemetar ketakutan, dia sadar kalau ucapannya tadi terlalu kasar. "Tidak," lirih Yasmin, pelan. Shen menjauh darinya, pria itu membersihkan badannya. Setelah itu membersihkan bagian wajahnya yang tidak terluka. Sedang sebelahnya lagi lukanya hampir kering. Tapi tetap saja! Dia menyeramkan dengan wajah hancur sebelah dan mata hanya sebelah. "Shen," panggil Yasmin agar diperhatikan olehnya. Yasmin ingin bertanya bagaimana caranya kembali ke atas tapi Shen tetap saja diam seolah menganggapnya tiada. "Astaga! Dia sangat menyebalkan! Bagaimana aku bisa keluar dari sungai Nil yang ada di dalam bawah tanah ini?!" batin Yasmin, gelisah sendiri. "Kenapa?! Bukankah Aku sudah menjauhimu?!" cibir Shen, acuh tak acuh. "Aku ... Aku tidak tahu caranya kembali ke atas! Apa kau ada caranya?! Apa yang harus aku lakukan?" tanya Yasmin, harap-harap cemas. "Heh! Kau tadi menghinaku! Sekarang memohon bantuanku! Dasar tidak tahu malu! Sekarang minta maaf padaku!!" paksa Shen membuat Yasmin memejamkan matanya tidak percaya, Yasmin berusaha menahan amarah. Setelah sekian lama mata Yasmin terpejam, Yasmin kembali bilang. "Baiklah! Maafkan, Aku!" lirihnya tertunduk lesu. "Berjanjilah dulu! Lain kali kau tidak akan menghinaku! Kau akan tunduk di bawah perintahku!" ucap Shen, dengan nada memerintah layaknya seorang Raja. "Astaga! Andai bisa! Ingin kuhajar tubuh busuknya!" Yasmin menatap penuh senyuman palsu ke arah Shen. Yasmin memaki dalam hati. "Baiklah, maafkan aku, Yang mulia! Yang mulia Raja Firaun, Amenophis yang agung," ucap Yasmin, berusaha melembutkan suaranya. "Sekarang mendekat padaku!" pinta Shen, menatap tajam ke mata Yasmin, karna malas berdebat, Yasmin menghampirinya. "Cium, Aku!! Bukankah aku ini Rajamu?! Fir'aun mu?! Lakukanlah!! Cepat!!" Shen memaksa Yasmin. "Apa?! Kau gila, ya!! Aku ... " Yasmin terdiam karna Shen mengangkat tangannya memberi isyarat tidak mau dibantah. Yasmin jengkel dengan sikap Shen, bagaimanapun juga! Yasmin tidak ingin menciumnya! Tapi kalau Yasmin menolak, Yasmin akan selamanya berendam di sungai Nil yang kebetulan letaknya sangat tersembunyi, di bawah tanah lagi! "Hah ... baiklah," gumam Yasmin, pasrah. Dia mendekati Shen dan mulai memejamkan matanya, tak lama kemudian Yasmin menciumnya, hanya sekilas dan malas menekannya! Shen dengan ganas membalas ciuman Yasmin! Hati Yasmin bergetar tidak karuan, bagaimana mungkin pria yang tadi sangat dibencinya menguasai bibirnya. "Mmmmppphhh ... Shen ... Aku ... aah ... uuummpphh," desah Yasmin, di sela-sela ciumannya. Ternyata pria buruk rupa itu mampu menggetarkan jiwanya, meski pikiran Yasmin menolak! Tubuhnya justru menerima dan meminta lebih lagi dan lagi. "Apa kau menikmatinya? Jawab jujur! Mulai sekarang kau adalah wanitaku, jangan pernah menghinaku atau aku akan menghukummu, jangan macam-macam dengan Firaun kejam sepertiku, Yasmin ... Amenophis bisa melakukan apa saja demi keinginan hatinya, apalagi hanya seorang wanita. Sangat mudah bagiku! Kau paham?!" Perkataan Shen sukses membuat hati Yasmin terluka, bagaimana bisa pria itu menghinanya, apa salahnya?! Yasmin baru saja mengenalnya! Itupun karna terpaksa, andai di sini ada rumah tetangga, sudah pasti Yasmin akan meninggalkannya, sayangnya hanya dia saja yang bisa membantunya. Jadi jalan satu-satunya adalah, Yasmin harus mengalah dibawah tindasannya, tindasan Shen Amun Ra. "Baiklah! Aku akan patuh pada perintahmu, Shen," lirih Yasmin, tak berdaya. "Bukan Shen, panggil aku Raja Amenophis, Fir'aun yang paling kau cintai," paksa Shen, menekan badan setengah telanj4ng Yasmin, ke badan telanj4ngnya. "Aahhh ... " Yasmin menggetarkan bibirnya. Dia tidak berdaya di bawah perintahnya. "Ba-baiklah, Raja Amenophis ... Kau adalah Fir'aun yang paling aku cintai," ucap Yasmin, menuruti perintahnya. Matanya nampak berkaca-kaca, bibirnya terasa bengkak. "Bagus, sekarang kau pakai tanda ini!" "Tanda apa?! Aaaakkhhhhh!!!" Yasmin berteriak kesakitan, Shen menempelkan sesuatu di punggungnya, rasanya sangat panas. Bahkan saking sakitnya Yasmin terjatuh lemas, Shen mendekapnya semakin rapat. "A-apa yang kau lakukan padaku? Sangat sakit ... " lirih Yasmin, menangis menatap Shen. "Itu adalah benda atau stempel dari Raja Kalajengking! Kakek moyangku, Yasmin! Dengan tanda itu kau tidak bisa menjauhiku, hidupmu akan selalu jadi milikku. Aku akan ada di manapun kau berada," jelas Shen, dan tak lama kemudian Yasmin pingsan. ******* Hayooo, jangan lupa untuk tekan tombol LOVE KOMEN FOLLOW AND SHARE, Makasih ..... TBC.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN