Yasmin memegangi kepalanya yang rasanya sangat sakit, menyaksikan orang dicongkel matanya dan dipotong lidahnya membuatnya gemetaran sampai perutnya terasa mual. Yasmin tidak percaya Shen yang selama ini melindunginya malah membuatnya menderita. Ingin rasanya dia kabur dari istana tapi bagaimana bisa?! Ratusan Penjaga berdiri di setiap sudut istana. Yasmin hanya bisa meratapi nasibnya. "Kau sudah bangun?!" Tanya Ahmose Meritamun, tidak suka. "Kalau sudah tahu kenapa bertanya?!" Jawab Yasmin, memalingkan mukanya. "Ini istanaku, sebaiknya kau jaga nada bicaramu. Kalau tidak!! Kakakku akan menghukummu," ancam Ahmose Meritamun, memegangi dagu Yasmin. "Aku tidak tahu apa kesalahanku padamu?! Tapi kenapa kau sangat membenciku?! Apa aku pernah menyakitimu?!" Selidik Yasmin, karena sejak dia