Robert menyambut kedatangan Yasmin dan Shen Amun Ra dengan begitu bahagia, hatinya merasa lega, tak butuh waktu lama Yasmin telah menjadi menantunya, entah apa yang sudah dilakukan oleh putra angkatnya? Yang jelas! Robert bahagia dengan pernikahan mereka.
Robert juga menghubungi kakak Yasmin yang ada di Indonesia, Yoanna. Robert memberikan mahar untuk Yasmin meskipun telat, sebenarnya semuanya sudah diurus oleh Shen Amun Ra, berhubung Robert kurang lega, dia kembali memberikan mahar buat menantunya. Shen hanya menurut karna bagaimanapun juga, itu demi kebaikan istrinya, gadis yang akan menentukan kehidupannya, nyawanya ....
Sementara Yasmin sendiri dia tampak gelisah, keringat dingin membasahi dahinya, setelah tadi siang menikah dengan Shen Amun Ra, pria itu kini telah sah menjadi suaminya. Ini semua terlalu cepat bagi Yasmin, selain Shen atau pemilik nama Amenophis itu bukanlah pria sembarangan, dia juga merupakan Fir'aun yang kejam, mummy yang telah bangkit kembali setelah meninggal ribuan tahun yang lalu. Apakah Yasmin sanggup menerima kenyataan itu?! Apakah benar Yasmin akan hidup dengannya?! Atau apakah benar jika pria itu akan meninggal jika Yasmin juga meninggal?! Entahlah! Yasmin masih bingung dengan nasibnya.
"Nak, apa yang sedang kau pikirkan? Apakah Shen?! Kenapa kau tampak gelisah?" tanya Robert Davidson pada Yasmin yang saat ini tengah memandangi bulan.
"Nasibku, Kakek. Apakah ... benar Shen Amun Ra menyukaiku?! Bagaimana kalau dia hanya main-main saja denganku?! Aku takut, Kakek. Bagaimanapun juga, dia adalah Shen Amun Ra, Mummy kejam atau Fir'aun yang terkenal akan keangkuhannya," ucap Yasmin, gemetar saat berbicara.
"Kau harus yakin pada takdirmu sendiri, Nak! Shen Amun Ra tidak terlalu menjijikkan, meski Mummy! Dia sangat tampan dan sudah mempunyai bentuk yang sempurna layaknya manusia pada umumnya," Robert paham akan perasaan Yasmin. Tapi demi melihat putra angkatnya bahagia, Robert pura-pura tidak memahami Yasmin. Perlakuan Shen pada Yasmin salah! Tapi jika dibiarkan! Yasmin akan menghilang, lenyap sudah harapan anaknya untuk kembali jadi manusia.
"Wanita manapun pasti akan tergoda dengan Shen Amun Ra, Kakek. Terlebih ... Dia tampan. Tapi pernikahan kita terlalu mendadak, Kakek. Yasmin takut!" lagi-lagi Yasmin meratapi nasibnya. Dibuang oleh orangtuanya ... jauh dari kakaknya ... dan sekarang masuk penjara cinta Shen Amun Ra! Semakin lengkap penderitaannya.
"Nak ... Shen memang Fir'aun yang sangat kejam, tapi sebenarnya dia adalah pria yang baik. Coba buka hatimu untuknya, nanti Kau akan tahu betapa berharganya dia dalam hidupmu, untuk saat ini ... bersabarlah," hibur Robert, mengerti kondisi Yasmin. Bagaimanapun juga, wanita manapun pasti akan kabur jika melihat putra angkatnya apalagi menikahinya. Mustahil!
"Akan aku coba, Kakek. Bersabar ... ya ... bersabar ... hanya itu yang bisa aku lakukan," lirih Yasmin, pelan.
"Kau memang hebat, Yasmin. Andai wanita lain! Mereka pasti sudah kabur dan gila saat bertemu dengan Shen Amun Ra! Tapi, Kau?! Bukannya takut malah menikah dengannya! Sebagai pria! Aku kagum pada keberanianmu, Nak. Kau hebat! Selain cantik, juga baik hati seperti yang aku duga sebelumnya. Mengenai Shen ... tenang saja! Meski dia manusia setengah iblis, jika sudah suka sama seseorang akan dia kejar dan cintai sampai beberapa kehidupan," batin Robert, kasihan sekaligus kagum pada menantunya, Yasmin Aurora.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?!" suara seseorang dari belakang mengagetkan Robert dan Yasmin.
"Eh! Kau, Nak?! Kemarilah! Bicara pada istrimu! Ayah sangat lelah," ucap Robert langsung meninggalkan mereka berdua.
Shen menatap lekat mata Yasmin. Pria itu mencari sesuatu di balik sinar mata Yasmin yang sayu. "Kenapa?! Apa Kau menyesal?! Telah menjadi istriku?!" selidik Shen, tidak suka.
"Eh! Ti-tidak! Aku tidak menyesal, Shen. Hanya saja ... Aku tidak nyaman! Aku takut Kau akan mempermainkan diriku, lagipula ... kita baru beberapa hari saja bertemu, dan sekarang! Aku menjadi istrimu. Katakan! Haruskah aku bahagia jadi istri dadakan?! Haruskah aku tenang-tenang saja?! Bagaimana kalau kau mempermainkanku?! Setelah menodaiku langsung meninggalkanku?! Hum?!" cerocos Yasmin, balik menanyai Shen Amun Ra.
"Kenapa harus gelisah, Yasmin?! Kau nyawaku, Aku suamimu. Kita akan bersama sampai akhir masa. Dan ya! Berhubung sekarang Kau adalah istriku, sudah tugasmu membahagiakanku. Sementara Aku akan berusaha jadi suami yang baik untukmu. Aku akan membawamu jalan-jalan ke suatu tempat. Kita akan kemanapun bersama, kemudian ... bercinta," goda Shen, sengaja membuat Yasmin salah tingkah.
"Ber-bercinta?! J-jangan gila, Shen!! Kita hanya status saja berumah tangga, soal cinta ... kita tidak memilikinya," protes Yasmin, memerah pipinya.
"Itulah sebabnya Kita harus bersama, Yasmin. Dengan begitu rasa cinta di hati Kita akan muncul dengan sendirinya. Percayalah! Kau akan bahagia," tekan Shen, menatap lekat mata Yasmin, istrinya.
"Tapi ...."
"Kemarilah! Peluk Aku dan cuumbu Aku layaknya seorang wanita yang ingin membahagiakan suaminya, itu sudah tugasmu, Yasmin. Kalau tidak! Aku akan melukai kakakmu!" lagi-lagi Shen mengancam membuat Yasmin geram. Karna malas berdebat, Yasmin mendekatinya dan mencium bibir Shen secara terpaksa, tangan Yasmin terulur dan meraba-raba d**a Shen.
"Apakah seperti ini?" lirih Yasmin, bergetar tubuhnya. Dinginnya angin malam semakin membuat resah di hatinya, padang pasir yang kelam seakan menelan rasa gundah yang kini melanda hidupnya.
"Kau sama sekali belum berpengalaman, Yasmin. Kalau hanya seperti ini saja, anak kecil juga bisa. Lilit lidahku," perintah Shen Amun Ra, keras kepala.
"Ta-tapi ...."
"Seperti ini," Shen mengajari Yasmin dengan cara melumat bibirnya kemudian melilit lidah Yasmin dengan bern4fsu, karna sesak nafas, Yasmin memisahkan diri dari Shen.
"Aaah ... Aku ambil nafas dulu," hela Yasmin, lega.
"Dasar bodoh! Apakah manusia modern semuanya sama sepertimu?! Haruskah Aku mengajarimu cara berciuman yang benar?! Demi Tuhan semesta alam! Kau sangat bodoh, Yasmin," ejek Shen, menatap lekat mata Yasmin. Sementara Yasmin hanya diam saja menundukkan kepalanya, dia malu mendengar ucapan Shen Amun Ra, selain berkuasa, pria itu juga bisa menggoda.
"Ja-jangan disini, bagaimana kalau ayahmu tahu," gagap Yasmin, masih menundukkan kepalanya. Dia tidak berani menatap wajah Shen Amun Ra.
"Baiklah, ikut denganku!" ajak Shen Amun Ra, meminta Yasmin naik ke punggungnya. Shen menggendong Yasmin dari belakang.
"Eh! Kita mau kemana?!" seru Yasmin, meski menurut, panik dengan sikap Shen.
"Ke tempat dimana aku memberikan tanda padamu, Sayang," jawab Shen, singkat padat dan jelas.
"Sungai, Nil?! Kau ingin membawaku ke sungai Nil yang letaknya di bawah tanah itu?!" Yasmin terus bertanya karna cemas.
"Ya, sungai yang akan membawa kita ke masa lalu, Zaman kekuasaanku, Fir'aun dinasti ke delapan belas, saat aku menjadi Amenhotep 1 atau Amenophis," jelas Shen, membuat Yasmin pucat sekaligus tidak percaya.
"Jangan gila!! Zaman itu sudah lama tiada. Itu zaman ribuan tahun yang lalu, Shen!! Aku tahu Kau sangat berkuasa! Tapi ingat! Zaman sudah berubah, ini zaman modern, mana mungkin kita bisa kembali ke masa lalu?!" Yasmin panik sambil memukul-mukul punggung Shen Amun Ra, minta turun.
"Ada perbedaan orang zaman dulu sama orang zaman modern, Yasmin. Orang zaman dulu sangat sakti, apa kau lupa?! Aku juga dijuluki sebagai Dewa Amun. Dan Dewa sepertiku bisa melakukan apa saja. Termasuk membawamu ke Indonesia hanya dengan waktu lima menit."
"Mustahil," lirih Yasmin, bergetar tubuhnya.
"Lihat ke bawah!" Perintah Shen, dan Yasmin langsung menurutinya.
"ASTAGA!! TER-TERBANG?! KITA TERBANG!!" teriak Yasmin, benar-benar tidak percaya. Pria ini menyimpan sejuta rahasia yang bisa membuat manusia normal manapun gila. Yasmin tak bisa berkata-kata, semua terjadi begitu saja.
Shen membawanya dengan sangat cepat, hampir seperti sedang melayang, ini pengetahuan baru bagi Yasmin, selain tak terkalahkan, Shen sangat cepat saat berjalan, beban berat tubuh Yasmin seolah tak jadi masalah untuk Shen, semua seakan ringan tanpa beban.
"Apa sekarang Kau percaya?!" tanya Shen, mengalihkan badan Yasmin yang tadi di pundaknya sekarang berubah ke pelukannya. Shen tampak berusaha agar Yasmin bahagia.
"Pe-percaya," jawab Yasmin, kemudian diam tanpa kata, dia bingung Shen manusia macam apa?! Bisa segala-galanya dan kuat! Bahkan bahasa di seluruh dunia saja Shen menguasainya, semakin kagum dan was-was-lah Yasmin dibuatnya. Tapi diantara itu semua! Yasmin tidak yakin apakah bisa hidup selamanya, bersama Shen Amun Ra. Jika beberapa hari lalu Yasmin menolak, entah kenapa sekarang timbul keinginan untuk hidup lama bersama Shen. Apa Yasmin telah jatuh cinta pada Shen?!
Entahlah ....
*******
Jangan lupa untuk tekan tombol LOVE, KOMEN FOLLOW AND SHARE.
MAKASIH .....
SEKALIAN KAK DILLA MAU MINTA MAAF JIKA ADA SALAH-SALAH KATA ATAU TULISAN YANG KURANG BERKENAN! SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI BUAT KALIAN SEMUA YANG MENJALANINYA, AKU SAYANG KALIAN. KUANGGAP SUDAH SEPERTI SAUDARAKU SENDIRI. SEMOGA AMAL IBADAH KITA DITERIMA DAN SELAMAT BAIK DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AAAMIIN ....
ALLAHUMMA AAMIIN ....
SAMPAI JUMPA BESOK JAM 10, ALL ....
NB: Mengenai MR BARA sabar ya, Kak Dilla masih kurang sehat dan fokus ke ibadah puasa sambil urus mama yang sering manggil-manggil namaku, hu ...
Wkwkwkwkwkwkwk
Pasti secepatnya update.