45. Alibi

2190 Kata

Urat-urat di wajah Tora terlihat menonjol. Lelaki paruh baya itu sedang menahan rasa gondoknya karena ulahnya lagi-lagi ketahuan. Di atas meja dalam sebuah bar, sudah ada map yang membuat Tora terdiam bagaikan kutu tak bernyali untuk lari. Kepalanya kini menoleh ke arah Hanung, kekesalannya pada besan adik iparnya itu sudah menggunung. Tengah malam tadi, Hanung mendengar kabar tentang kebenaran siapa yang menyebabkan robohnya bangunan bakal toserba yang sekarang sedang dihentikan sementara sampai kemarahan masyarakat mereda. Malam hari ini, Hanung sengaja mengajak Tora bertemu di luar jam kantor. Pertemuan mereka ditemani oleh dua piring berisi buah-buahan beserta minuman beralkohol mahal. "Jangan dikira, aku tidak punya kartu mati buat melawan kalian." kekeh Tora setelah berhasil mere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN