62.

1172 Kata

Fira menghela nafas. Dia tampak sedikit kecewa. Dia sangat berharap bisa mendapatkan undangan itu. Dilihat dari reputasinya sekarang, seharusnya dia menerimanya. Namun, entah kenapa dia tidak juga mendapatkannya. "Baiklah, kamu boleh pergi," ucapnya lesu. Namun tidak lama kemudian, dia kembali mendongak karena Anis tidak juga pergi. "Kenapa kamu masih di sini? Apa ada sesuatu?" tanyanya keheranan. Anis tersenyum kaku sebelum menjawab, "Menurut saya, Tuan Satria tampaknya baik." Jawaban Anis membuat Fira tersentak. Dia meletakkan kuasnya, lalu menegakkan punggungnya, siap mendengarkan penjelasan Anis. Anis berdehem untuk membasahi tenggorokannya yang kering. "Tuan Satria tidak hanya tampan. Dia juga berwibawa dan memiliki kharisma. Sangat cocok dengan nona." Fira tidak bisa menahan t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN