"Satria dari tadi tersenyum terus," ucap Beni sambil mengunyah kue yang dia ambil di meja prasmanan. Meskipun dia seakan mengeluh, tapi wajahnya sepertinya sedang bergembira. "Dia menikah dengan Fira. Bagaimana dia bisa tidak bahagia?" sahut Michael sambil memutar matanya. Beni mengangguk setuju dengan mulutnya yang penuh. "Aku justru baru tahu jika Satria menyukai Fira. Aku tidak pernah menyadarinya." Kali ini, David yang berbicara. Matanya tidak henti menatap pasangan pengantin baru yang sedang menyalami para tamu. "Kamu hanya tertarik pada lukisan dan pekerjaan. Tidak punya waktu untuk berkumpul dan bergosip dengan kita," sahut Beni. "Seharusnya kamu tahu waktu memesan lukisan waktu itu." Michael menimpali. David menghembuskan nafas, tampak pasrah. "Ya, mungkin memang begitu," jaw

