"Jadi, kenapa kamu ke sini? Berlibur?" Satria berusaha memulai percakapan dengan Fira. Wajahnya tenang dan tatapannya jauh lebih ramah daripada biasanya. Fira meliriknya sekilas, lalu memakan red Velvet pesanannya. Lava cake yang tadi dia pesan, terpaksa dia relakan untuk pria di depannya. "Kenapa? Kamu mau membebaskan aku dari semua biaya?" tanya Fira acuh. "Seharusnya aku bertanya kepada kakak tentang hotel yang aku tinggali." Fira mengatakan kalimat terakhir dengan suara lirih. Untungnya, musik terdengar dari speaker di restoran ini. Jadi, Satria tidak mendengarnya. Satu alis satria terangkat. "Kamu mau tinggal di sini gratis?" Pria itu lalu tertawa. Tangannya yang memegang garpu sampai bergetar. "Apakah putri dari keluarga Waskita tidak sanggup membayar?" Bibir Fira mengerucut