43. Marah

1367 Kata

Ditya menatap ponselnya dengan waktu yang lama. Sejak tadi, dia menunggu laporan dari Zed. Namun, pesan yang ditunggu-tunggu tidak juga datang. Ditya menghela nafas. Sejak tahu jika keluarga Waskita mengadakan perjamuan pribadi dengan jumlah undangan terbatas, Ditya menantikan datangnya undangan itu. Sayangnya, hingga saatnya tiba, dia tidak juga mendapatkannya. Dia sungguh penasaran dengan pesta yang diadakan oleh Heru Waskita. Pesta macam apa itu? Apa yang begitu spesial? Kenapa diadakan di kediaman pribadi dan hanya dihadiri oleh beberapa kalangan saja? Hati Ditya tidak bisa tenang. Setelah beberapa saat merenung, diapun melanjutkan bekerja. Suara ketikan keyboard terdengar dalam ruang kerja Ditya. Dia memang sengaja berada di ruang kerja alih-alih di kamar. Hana akan mencari cara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN