"Kamu di mana?" Ditya sedang menelepon Hana sambil memijat pelipisnya. Kepalanya sangat sakit dan lehernya kaku. "Aku sedang bersama temanku," jawab Hana setelah beberapa lama. Suaranya terdengar jauh dan tidak fokus. Ditya ingin bertanya kenapa suaranya terdengar aneh, tapi dia sendiri sedang pening. Dia tidak ingin memikirkannya terlalu dalam. "Mampirlah ke kantor. Aku membutuhkanmu. Sudah beberapa hari kamu tidak menemui ku." "Hmm, nanti malam aku ke sana." "Kenapa harus menunggu malam? Itu lama sekali. Sekarang masih pukul dua. Kemarilah cepat! Sudah lama kita tidak bertemu. Apa kamu tidak merindukan aku?" "Baiklah, dua jam lagi aku ke sana." "Bagus! Aku menunggumu." Ditya tersenyum membayangkan dirinya bisa bermanja dengan Hana setelah pertemuannya dengan Fira yang kacau. Namun

