"Kami mohon kepada Nona Fira Zahra untuk maju dan menyerahkan lukisannya secara langsung." Anis langsung menoleh. "Ayo, Nona! Anda harus naik ke panggung. Ya Tuhan, Anda memang hebat!" Anis sungguh antusias dengan penghargaan yang diterima oleh majikannya. Rasa hormatnya kepada Fira semakin naik. "Biar aku bawakan tas Anda dan anda bisa maju dengan tenang. Ayo!" Anis meraih tas kecil yang dibawa Fira dan mendorong bosnya ke depan. Fira menggelengkan kepalanya. Tidak menyangka jika anak buahnya lebih bersemangat daripada dirinya sendiri. "Baik, baik. Aku titip tasku." Setelah merapikan gaunnya, Fira berjalan ke panggung. Tepuk tangan masih terdengar keras, dan semakin keras saat Fira menaiki panggung. Kamera menyorot wajahnya. Fira berjalan dengan anggun dan penuh percaya diri. Dia