"Aku tinggal dulu. Kamu baik-baik ya di rumah. Pokoknya, kalau nggak lagi sibuk, jangan lupa telpon atau videocall. Berani taruhan, di sana pasti aku bakal kangen banget sama kamu, Gi." Sebelum benar-benar berangkat menuju bandara, Xabiru tampak berpamitan terlebih dahulu pada Giselle. Dengan berat hati, hari ini dirinya harus rela melakukan perjalanan dinas ke luar negeri tanpa istri yang menemani. Jujur saja, sebelumnya ia tidak pernah merasa sesedih ini. Padahal, dirinya dan Giselle hanya akan berpisah selama tiga hari. Tapi, entah kenapa rasanya seolah mereka berdua akan berjauhan selama berbulan-bulan. Mungkin, memang begini rasanya kalau orang sedang di mabuk cinta. Inginnya selalu bersama. Kalau bisa tidak boleh sekali pun terpisahkan apa pun itu alasannya. "Iya, Sayang, iya. Ud