Xabiru harap-harap cemas. Dipandanginya lagi tiap sudut ruangan yang ada di Alexis, tetap saja membuatnya tidak rela. Bagaimana bisa, perusahaan yang susah payah ia dan sang ayah bangun dan kini mulai berkembang, dalam hitungan hari akan berpindah tangan. Sesuai perintah, pihak Jonshon memberi waktu beberapa hari kepada Xabiru untuk mengemasi semua barang-barang penting miliknya. Namun, di detik-detik terakhir, ia pun tidak kunjung bersiap-siap. Bahkan, walau gosip dan gonjang ganjing sudah tersebar, ia sedikit pun belum memberi pengumuman kepada para staff untuk bersiap pergi meninggalkan perusahaan. Xabiru merasa berat. Merasa tidak rela juga. Mau bagaimana pun, ia bersikeras kalau perusahaan ini adalah miliknya, walaupun jelas-jelas pihak Jonshon sudah menunjukkan bukti legal kalau
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari