Positif! Kata itu bergaung di kepalanya. Rianna kembali memandang benda itu dengan tatapan membola. Benarkah ini? Ini bukan mimpi, kan? Tanyanya dalam hati. Mata Rianna tiba-tiba memanas dan jantungnya berdebar kencang. Hatinya mengucap syukur secara berulang-ulang. Rianna membuang isi toples, mencucinya sebelum membuang toples itu ke dalam tempat sampah.
Rianna juga mencuci test pack. Ia berjalan menuju wastafel dan kemudian mengeringkannya dengan tissue, melihatnya sekali lagi sebelum memasukkan benda itu ke dalam saku seragamnya. Sepanjang hari itu, rasa syukur tak hilang dari hati Rianna.
Seperti biasanya, Rianna menunggu Akara di depan halte diluar area rumah sakit. Senyum tak hilang dari wajahnya saat membayangkan bagaimana wajah Akara saat pria itu tahu kalau saat ini Rianna sed
