"Apa yang Anda lakukan disini, Dok?" Tanya Rianna dengan ketus. Akara yang tadi asyik menunduk dan memandangi Hanna kini mendongakkan kepala memandang Rianna. Tatapan Rianna yang dingin membuat Akara tiba-tiba mengingat ucapan Serkan. Benarkah Rianna jijik padanya? Tanyanya dalam hati. "Ada barang yang tertinggal." Jawab Akara singkat. "Hanna sudah tidur, biar aku pindahkan." Ucap Akara dengan lembut. Rianna menggelengkan kepala. Sudah cukup pria itu merusak dinding pertahanan yang selama ini Rianna bangun dengan susah payah. Ia masih harus menambal retakan itu. Jangan sampai Akara malah menambah kerusakannya dan membuat Rianna harus bekerja keras dan membangunnya dari awal kembali. Bukankah pria itu yang meminta Rianna untuk tidak mendekat. Dan Rianna sudah menjaga jarak. Tapi ken