Akara meraih plastik transparan yang berisi alat makan sekali pakai milik Rianna. Menyobeknya dan kemudian menyerahkan alat itu pada Rianna. "Makan dulu, sebelum dingin." Ucapnya datar. Rianna masih memandanginya sejenak sebelum kemudian menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan. Gadis itu menurut dan kemudian menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya. Mereka makan dalam keheningan. Rianna memilih untuk tidak memandang Akara. Meskipun sebenarnya ia merasa risih juga karena Akara selalu saja memandang ke arahnya. Salah tingkah? Ya, itulah yang Rianna rasakan. Jika saja ini bukan tempat umum, Rianna akan memilih untuk menyembunyikan dirinya dari Akara. Perlukah? Haruskah ia bersembunyi di toilet kereta sepanjang perjalanan? Rianna menggelengkan kepala tanpa sadar. Membua