Malam harinya, Fabian dan Mila benar-benar datang ke kediaman Andara. Adam menyambut calon besannya secara pribadi, mengarahkan kedua orang tua Bianca menuju ruang makan sementara Damar bertugas membawa barang-barang mereka ke kamar tamu. “Sesuai reputasinya, rumah Anda benar-benar luar biasa.” Mila melontarkan pujian basa-basi. Bianca menahan diri untuk tidak memutar bola matanya saat mendengar Mila berbasa-basi. Baginya, kalimat manis ibu tirinya itu terdengar seperti usaha untuk menjilat Adam. “Terima kasih,” sahut Adam datar. “Kalau begitu, silakan nikmati makan malamnya.” Jika biasanya tuan rumah merendah saat menjamu tamu, Adam sama sekali tidak begitu. Adam selalu bicara dengan lugas, tidak merendah dan selalu apa adanya. Yah, privilege seorang dengan kekayaan dan kekuasaan yang