Bab 119. Panggilan Telepon di Tengah Malam

1111 Kata

“Sayang, enak banget!” Kala mulai meracau sembari terus memompa tubuhnya di atas tubuh sang istri. Ia benar-benar menikmati permainan mereka hari ini. Entahlah, kapan terakhir kali mereka bisa menikmati pergumulan ini tanpa ada beban pikiran? Sepertinya sudah lama sekali. Jauh sebelum kejadian naas malam itu yang merenggut nyawa anak mereka. “Sayang, aku nggak tahan. Aku keluar bentar lagi nih.” “Ayo bareng, Sayang!” Bianca mempererat pelukannya. Kala mempercepat gerakannya, matanya terpejam, menikmati sensasi luar biasa yang mendera inti kenikmatannya. Menjalar ke seluruh tubuh, lantas dalam satu gerakan yang paling pas, puncak kenikmatan itu tiba. Tubuh Kalandra menegang, bersamaan dengan tubuh Bianca yang menggelinjang keenakan. Sepasang suami istri itu telah mencapai puncak permai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN