“Kamu merekrut sekretaris baru?” Gita menatap suaminya galak. Ia baru saja bertemu seorang wanita muda nan cantik yang mengatakan hendak bertemu Reymond untuk interview posisi sekretaris.
“Iya. Yasmin kan keluar, harus ada yang gantikan tugas dia,” sahut Reymond santai, tak memedulikan wajah istrinya yang sama sekali tidak santai.
“Buat apa? Kan masih ada aku dan kepala sekretarismu itu?”
Reymond meletakkan pena di tangannya, menatap istrinya. “Aku butuh orang yang kompeten untuk memegang tugas Yasmin. Kepala sekretaris sudah banyak memegang tugas, kasihan kalau dia dibebani tugas Yasmin.”
“Kan ada aku, Mas?”
“Ah, kalau kamu—”
“Apa? Kamu pikir aku nggak bisa ngerjain tugas Yasmin?” Gita berseru kesal. “Sekarang kamu meremehkan aku, Mas?”
Reymond mendesah pelan. Sejak Yasmin dipecat,
