“Dara ke mana?” Adam bertanya karena tak mendapati Dara saat makan malam rutin keluarga Andara.
“Oh, tadi dia izin mau menginap di rumah orang tuanya selama beberapa hari,” sahut Azra.
Kala menaikkan sebelah alisnya, menyeringai tipis. Sepertinya Dara mengambil langkah tepat untuk tidak muncul dulu di hadapan Kala yang mulai menaruh dendam pada kakak iparnya sendiri.
“Berapa hari?” tanya Adam lagi.
“Mungkin tiga hari, Pi.”
Adam mengangguk-angguk. Ia melirik ke sisi kanannya, mendapati Bianca tengah sibuk makan sate madura yang ia inginkan sejak siang tadi.
“Bagaimana kondisimu, Bianca?”
“Eh?” Bianca buru-buru menelan makanannya. “Sudah jauh lebih baik, Pi.”
“Kenapa kamu beli sate? Kenapa nggak minta bikinin aja? Koki di rumah ini bisa bikin apa aja, kok. Apalagi kalau bikin sendiri
