“Bi, makan siang bareng yuk?” ajak Kalandra ketika sudah memasuki jam makan siang. “Habis itu kita ada meeting sama manajernya Jesselyn jam setengah dua.” Zita yang duduk di sebelah Bianca mulai terbiasa melihat bosnya yang biasanya bermuka datar dan dingin itu kini memperlihatkan senyum tipis saat berbicara dengan Bianca. Dan ia juga mulai terbiasa melihat penolakan Bianca pada Kalandra yang sangat terang-terangan. Maksudnya, cewek mana yang berani nolak ajakan Kalandra kalau bukan Bianca? Apa mungkin karena itu Kalandra menyukai Bianca? Zita tidak tahu. Bianca melirik kubikel di depannya sebelum menjawab, Sofia mendengus sebal kemudian beranjak dari kursinya. Sepertinya ia akan pergi ke pantri. “Enggak dulu deh, Pak. Saya mau ngopi di pantri,” ucap Bianca. “Ya kan, Zi?” “Hah? Kok gue