“Zi, lo nggak minum?” Bianca menawarkan segelas minuman beralkohol pada sahabatnya. Acara telah tiba di ujungnya. Seorang penyanyi wanita tampak menghibur di depan sana, sementara para tamu yang hadir terlihat menari mengikuti irama musik. Suasana semakin meriah karena kini semua orang bebas mengekspresikan diri. Zita menggeleng sebagai jawaban. “Gue masih pengen sadar.” “Kenapa? Emangnya lo nyetir?” Bianca berseru, mencoba mengalahkan suara musik yang memekakkan telinga. “Enggak. Cuma pengen sadar aja.” Zita menjawab tanpa menoleh, tatapannya tertuju pada satu orang yang kini terlihat bergerak memecah kerumunan. Bianca mengikuti arah pandang sahabatnya. Ia tertegun sejenak. “Lo ada perlu sama mas Azra?” “Hah?” Bukan tidak dengar, hanya saja Zita terkejut karena tertangkap basah seda