Bab 153. Bukan Ajakan Selingkuh

1180 Kata

Sejak kejadian di tepi kolam renang itu, Azra tidak lagi bisa memandang Zita seperti biasa. Pertanyaan Zita terus terngiang-ngiang di benaknya. Bahkan ketika mereka sedang rapat serius, bisa-bisanya Azra masih memikirkan hal itu. Beruntung, rapat mingguan berakhir dengan cepat, Azra buru-buru kembali ke ruangannya. Ia bahkan tak sempat berbasa-basi dengan manajer yang lain. “Permisi, Pak.” Sekretaris Azra melongokkan kepalanya di pintu. “Iya? Ada apa?” “Bu Zita meminta izin untuk bertemu Bapak. Bagaimana? Mau saya biarkan masuk? Sebentar lagi jam makan siang, sih.” “Dia mau ngapain?” tanya Azra dengan intonasi suara yang tenang. Namun jantungnya telah berdegup cepat hanya karena mendengar nama ‘Zita’ disebut. “Mau minta tanda tangan aja, Pak.” “Oh, iya. Suruh masuk aja.” Azra segera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN