Bianca sedang berbalas pesan dengan Zita saat Kalandra datang ke kamarnya dengan sebuah kotak kue di tangan. “Sudah datang?” sambutnya sumringah. Ia langsung bangkit untuk duduk. “Tapi kamu belum sarapan, sarapan dulu, ya? Udah aku beliin bubur ayam biar nggak susah ngunyah.” Kalandra meletakkan kotak kue dan bungkusan bubur ayam di atas meja. “Mau makan yang mana dulu?” “Boleh langsung makan cheesecake nggak?” “Nggak boleh, Sayang. Makan buburnya dulu dikit, ya?” Bianca cemberut. Entah kenapa, sejak tadi perasaannya selalu mendorongnya untuk bersikap manja pada Kala. Padahal seumur-umur ia tak pernah begitu. Mungkin bawaan hamil, tapi kenapa terlambat sekali? Padahal usia kehamilannya sudah mau memasuki 4 bulan. “Tapi kamu yang suapin?” Kala mengangkat kedua alisnya, terkejut. Namu