Setelah dibujuk berkali-kali dan menggunakan berbagai cara, akhirnya Bianca mau makan. Itupun dia hanya mau kue black forest yang dibawa oleh Zita. Bianca yang biasanya bisa menghabiskan satu potong besar, hanya berhasil menelan setengah potong kue. “Yakin nggak nambah?” seloroh Zita. Bianca mengangguk, meneguk air mineral yang ada di dekatnya. Kemudian kembali merebahkan diri. Perutnya masih terasa nyeri. Zita sedang merapikan bekas makan Bianca ketika Adam mendekat. “Terima kasih. Reward kamu akan segera dikirim sama Mada.” “Eh?” Zita mendongak. “Tapi saya ikhlas bujuk Bianca, Pak. Bukan karena reward.” “Jadi nggak mau reward-nya?” “Eh? Bukan gitu….” Zita menggaruh pipinya, serba salah. Adam tersenyum tipis. “Terima saja. Itu bentuk terima kasihku.” “Hehehe, terima kasih kembali