Bab 95. Dilarang Menyentuh

1040 Kata

Bianca yang sudah susah payah berusaha ‘menyembuhkan’ hatinya mendadak kembali teringat tentang anaknya yang telah tiada. Dadanya terasa begitu sesak, air matanya mengalir tak terbendung. Bianca terbangun dari tidurnya yang sama sekali tak nyenyak. Ia teringat ucapan Reymond tadi sore yang mengatakan bahwa Gita telah melahirkan. Belum lagi Rissa, teman sekantornya yang ternyata juga sudah melahirkan. Ia mengetahui info itu saat ia memeriksa ponselnya pertama kali setelah berhari-hari enggan menyentuh benda pipih itu. Bianca duduk, menutup kedua wajahnya dengan tangan, dan mulai tergugu. “Kenapa semua orang bisa berbahagia sedangkan aku enggak? Kenapa Tuhan nggak adil? Kenapa mereka diberi anak yang lahir selamat sedangkan anakku meninggal?” gumamnya pilu. Dadanya terasa begitu sesak saa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN