Satu bulan telah berlalu sejak Bianca kehilangan buah hatinya. Ia masih rutin melakukan pengobatan ke psikiater. Fisiknya sudah hampir pulih, tapi tidak ada yang tahu soal psikisnya selain Bianca sendiri dan psikiaternya. Namun, Kala bisa melihat bahwa Bianca sudah sangat jauh lebih baik daripada beberapa pekan lalu. “Mau dibawain apa pulang kerja nanti?” Kala bertanya saat istrinya memasangkan dasi. Ia selalu suka kegiatan ini, Kala bisa melihat dari dekat wajah cantik Bianca. “Nggak ada. Nggak pengen apa-apa,” jawab Bianca sembari tersenyum tipis. Kalandra melipat bibir. Padahal baru beberapa bulan lalu ia merasa kesal karena Bianca selalu minta menu makanan yang aneh-aneh, bahkan menyuruhnya membeli langsung ke lokasi. Tapi sekarang, wanita itu selola menggeleng setiap Kalandra menaw