Dara sudah berbaring di atas meja operasi. Kesadarannya perlahan-lahan menghilang. Dokter Dian yang berdiri di sisi kanan Dara memimpin berdoa sebelum operasi dimulai. Usai berdoa, semua dokter dan perawat yang bertugas segera mengisi tempat masing-masing. “Tanda vital aman, Dok?” tanya Dian pada dokter anastesi yang bertugas di timnya. “Aman, Dok.” Dokter anastesi itu mengangkat jempolnya. Dian merapal doa sekali lagi, mulai membedah perut Dara yang membuncit. Sementara di sisi kiri ruangan, Elina dan dua bidan yang telah terlatih menangani kegawatdaruratan pada bayi baru lahir bersiaga penuh. Kurang dari setengah jam, mereka akan menerima tiga bayi prematur yang membutuhkan penanganan khusus. Semuanya bersiaga penuh, mengerahkan kemampuan terbaik, memberikan usaha terbaik. Sementar