“Jadi, untuk apa uang lima puluh juta itu, Mila?” Fabian bertanya tajam. Ia duduk di sofa ruang tengah, di sebelahnya ada Bianca, dan di hadapannya ada Mila yang seperti sedang disidang. Mila meremas jemari. Ia tak dapat menutupi kegelisahannya. “Memalukan! Kamu menyuruhku keluar lalu memanggil Bianca datang untuk meminta uang sebesar itu, untuk apa, hah?!” Fabian berseru, suaranya bergetar menahan amarah. Bianca mengusap lengan papanya. Emosi yang meledak-ledak tentu tak baik untuk kesehatannya. Fabian memiliki penyakit jantung. Karena itu pula ia disarankan untuk menurunkan berat badan dan mengurangi aktivitas. Mila yang menyadari perubahan emosi suaminya seketika duduk berlutut. Ia menengadah, menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. “Maafkan aku, Mas. Maafkan aku…,” ucapnya deng