"Hai, Lily. Apa kabar?" tanya suara yang dalam sekejap membuyarkan fokus Rainer pada bidak catur. Rainer bangkit dengan cepat dari sofa. Ketika Samuel baru akan menjalankan satu pion yang berwarna putih. "Dad??" panggil Samuel kikuk kepada orang yang kini berdiri di depan pintu sembari merangkul pinggang sang ibu mertuanya. "Kak," sapa pria yang berada di ambang pintu sembari tersenyum dan mengulurkan tangannya. Namun, orang yang diajak bersalaman malah melirik ke belakang tubuh Russell dan seperti tengah mencari-cari keberadaan orang yang lainnya di sana. "Datang bersama siapa???" tanya Rainer yang tidak ada ramah-ramahnya kepada adiknya sendiri ini. "Sendiri," jawab Russell sembari tersenyum lebar. "Kemana Brenda?? Apa kamu tidak membawanya ke sini??" cecar Rainer. "Tidak. Dia s