"Sayang?? Kemari lah," perintah Rainer yang sedang ketar-ketir sendiri. Yang lain santai, hanya ia sendiri yang merasa kegerahan. Lily menghela napas dan mendekati Rainer. Ia paham sekali dengan tabiat suaminya ini. Kalau tidak dituruti, nanti dia pasti akan mengamuk. Meskipun, rasanya sangatlah kekanak-kanakan sekali. Mereka ini sudah bukan lagi anak muda dan sudah memiliki cucu juga. Jadi kenapa harus sampai cemburu buta begitu? Rainer segera merangkul pinggang Lily dan Lily langsung menutupi wajah dengan telapak tangannya sendiri. Malu, sudah bukan anak muda. Sudah memiliki cucu juga, tapi lelaki tua ini malah tidak sadar usia dan main rangkul-rangkul saja. Diikuti buat malu. Tapi bila tidak diikuti, dia bisa tantrum nanti. Suara tangisan memecahkan kecanggungan yang sempat tercipta.