Keheranan Niska berlipat ganda, tetapi sepertinya Kak Garda sekali pun tidak mau memberi tahunya. By the way, Niska seketika jadi pusat perhatian di jalan. Bagaimana tidak, ya, kan? Dia menaiki kendaraan paling mencolok dan beda. Ah, antara malu dan senang. Ya Allah! Ingat umur, Nis. Tiga puluh tahun, lho! Otewe tiga puluh satu nanti. Anak juga sudah dua dan telah masuk TK. Gustiii! Namun, tak bisa dielak, nyatanya begini saja Niska senang, ditambah ragam praduga di kepala. Duh, ponsel Niska ada di tas. Ingin menelepon Mas Galen atau siapa pun, tetapi tasnya digendong oleh Kak Garda. Beliau duduk di sisi pak kusir. Well, kenapa mereka pakai kostum macam itu? Kenapa juga rambutnya ditutup wig kriwil khas bangsawan Eropa zaman dulu, warna putih pula. Astaga! Wajar Niska sampai berke