Cahaya matahari menerobos membuat Niska terusik dari tidurnya. Bukan pagi lagi karena habis subuh tadi Niska sempat bangun dan tidur kembali di pukul enam setelah olahraga meneruskan gerakan semalam. Yang paham-paham saja. Niska menguap. Mengerjap-ngerjap. Kilasan beberapa saat lalu selepas salat Subuh menari-nari di kepala. Hal yang membuat Niska menarik selimut, agak melorot soalnya. "Sudah bangun?" Oh, suara Mas Galen. Niska tidak kaget. Dia sadar betul dirinya sedang pengantin baruan—lagi. "Makan, yuk? Sudah Mas siapkan, tuh, di ruang makan." Niska lapar, sih. Tapi masih betah di kasur. Sepertinya Mas Galen sudah mandi suci, rambut beliau basah. Kok, cuma Niska yang tumbang, ya, padahal olahraganya berdua? Mas Galen lebih aktif pula, tetapi tampaknya Niska saja yang serasa diser