"Mas sakit?" Bukan, bukan hari ini. Namun, hari di mana Galen masih menjabat sebagai tunangan Niskala. "Cuma flu." Waktu itu. "Flu juga sakit, Mas. Udah diobatin?" Galen bersin. Dan dia sedang mengenang. "Ya ampun. Coba sini aku cek badannya sampe demam apa nggak?" Dan Galen menjauh. "Cuma cek, Mas. Aku nggak nafsu. Nggak niat gerepe juga." "Bukan begitu, Nis." "Oke, tunggu! Aku telepon dokter keluargaku aja. Laki-laki, kok." "Nis—" "Halo, Dok." Sudah melakukan panggilan teleponnya lebih dulu. Niska terlalu licin bagi Galen yang lamban. "Oke. Terima kasih, Dok. Ditunggu, ya?" Seperti itu. Niska lantas meletakkan ponsel dan jalan ke dapur. "Mas udah makan?" "Sudah." Niska mengecek lemari makan. "Kosong ini. Makan apa? Angin?" Dia ceriwis. Lebih-lebih dari saat Galen tid