Takdir yang mempersatukan kita kembali

1531 Kata

Tengah malam. Saat Steven baru selesai menemani kedua putranya tidur. Steven pun berjalan mendekati ranjang tempat Meisya sedang berbaring lemah tanpa berdaya. Matanya tertutup sangat rapat dan Steven merasakan seluruh hatinya sangatlah hancur. Dia pun segera duduk di samping ranjang itu dan dia segera menggenggam erat telapak tangan Meisya yang terasa sangat dingin itu. Steven pun menitikkan air matanya saat itu juga dan hatinya benar-benar sangat hancur saat itu juga. "Sayang, aku mohon! Aku mohon cepatlah bangun! Aku dan kedua putra kita sudah menunggu kamu," ucap Steven dengan wajah yang penuh air mata. Dia pun mengecup lembut telapak tangan Meisya dan terus menggenggam tanpa mau melepaskannya sama sekali. "Sayang, aku minta maaf! Aku minta maaf karena aku tidak mampu menjaga kam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN