"Gila! Aku nggak habis pikir sama Mbak Vera." Aku dan Mas Dika berjalan bersisian kembali dari rumah Danyon, masih membicarakan tentang Mbak Vera alias Mbak Yana dan alasannya yang tidak masuk akal dalam membenciku. Ya, imbas dari kebenciannya ini membuat pelipisku kini berdenyut nyeri karena tamparannya tadi, setelah beberapa saat berlalu, aku baru merasakan nyerinya, nasib baik aku yang menerima tamparan ini, bagaimana jika Rafa yang mendapatkan hal ini. Mungkin aku akan menangisi putra kesayanganku itu dan tidak akan setenang sekarang. "Dia yang punya Ibu tiri jahat, yang nggak sayang sama dia dan merlakuin dia dengan buruk lalu kenapa dia bencinya sama kamu, enak saja dia main mukul rata semua orang." Aku sama sekali tidak berkata-kata, semuanya yang di katakan Mbak Yana tadi m

