Ervan, Wulan, Puspa, dan Bu Herlina sudah selesai makan malam, dan sholat Isya. Ervan yang merasa lelah, lebih dulu masuk ke kamarnya, sedangkan Puspa berniat mengobrol dulu dengan Wulan, dan Bu Herlina. Wulan, dan Bu Herlina berbaring bersebelahan di atas tempat tidur. Puspa duduk bersila di sisi kaki Wulan. Jemarinya dengan cekatan memijit kedua kaki Wulan, secara bergantian. "Puspa." "Ya Bu." "Sebaiknya dari sekarang jangan panggil aku Ibu lagi, kita sudah jadi saudara, kamu panggil aku kakak saja, dan panggil Mas Ervan, Mas, atau Abang. Kamu juga jangan bersaya lagi, aku lebih suka kamu ber aku." "Iya, benar itu Puspa, nanti kalau kamu punya anak, anakmu bingung harus memanggil Wulan apa, masa Wulan dipanggil Nenek, terus Ervan dipanggil kakek," celutuk Bu Herlina bergurau. "E