Samar-samar telingaku mendengar pembicaraan walau tidak begitu jelas, mataku terlalu berat untuk dibuka tapi ada dorongan kuat untuk membukanya. Sinar matahari yang langsung menyinari saat aku membuka mata membuatku mengernyit, kepalaku berdenyut tiada henti semakin membuatku tidak nyaman. “Kamu sudah sadar? ya Tuhan, kenapa anak-anak yang seharusnya membuat Mami tenang di masa tua malah bergantian membuat Mami sedih.” aku melihat dua orang wanita asing sedang menatapku dengan tatapan senang dan juga kuatir, wanita yang lebih tua memegang tanganku sedangkan wanita yang lebih muda memilih keluar seperti ingin memanggil dokter. “Ah Mami” aku memegang kepalaku yang masih terasa sakit, sakit ini membuatku hampir melupakan wanita yang sudah melahirkanku, ah aku teringat kecelakaan yan