Suasana hening beberapa saat, aku menatap bola mata Shantie yang berwarna hitam. Kesedihan selalu terpancar saat mata itu menatapku sejak aku menikahinya 10 tahun yang lalu, ah 10 tahun seharusnya hubungan suami istri terlihat mesra dan penuh cinta tapi pernikahanku berbeda selama ini sekalipun aku tidak pernah memandangnya selama ini. “Apa mungkin perubahan sikap kamu ini hanya untuk menutupi kalau di belakangku ada wanita lain?” tanyanya sekali lagi, hampir saja aku menjambak rambutku setelah mendengar pertanyaannya itu. “Nggak ada wanita lain, Shantie!” bantahku dengan yakin, matanya masih memancarkan kecurigaan dan dia menggeleng seakan tidak percaya dengan bantahanku. “Nggak mungkin dalam semalam kamu berubah sedrastis ini, 10 tahun aku menunggu perubahan dan masa menun