“Mungkin kita perlu membawa dia ke psikiater lagi?" Mami menghela napas dalam-dalam, psikiater? astaga! aku ini tidak gila dan kenapa sulit untuk percaya kalau...kalau... "Dia memberitahu Mami…” “Apa yang kalian lakukan di belakangku?” tanyaku dengan wajah santai. Shantie, Whisnu dan Mami terlihat kaget. Sedikitpun aku tidak menunjukkan wajah marah atau kesal kepada Mami yang hampir saja membuka rahasiaku, aku harus cari jalan agar Mami bisa mempercayaiku. “Kamu sudah sadar?” tanya Shantie, aku mengangguk dan membusungkan d**a seolah tidak ada hal buruk yang terjadi di diriku, aku mengingat isi surat yang diberikan laki-laki tua itu. Aku tidak boleh mengalami kecelakaan dalam bentuk apapun. Benturan akan membuatku kembali ke masa depan sedangkan tiket untuk kembali ke