Bab 21

1118 Kata

Rasa percaya diriku hilang seketika, aku tidak pernah menyangka kalau tangan inilah yang melakukan itu semua, aku mengangkat kedua tangan dan kembali teringat bagaimana nyawa mereka hilang dengan keji dan tanpa ampun karena kekejaman yang aku lakukan.     “Masih bersediakah Tuan mendengar pembicaraan saya? atau kita akhiri sampai di sini?” ujar laki-laki itu, lidahku kelu untuk menjawab pertanyaannya dan memilih menggelengkan kepala menolak semua kenyataan ini.     “Buat apa? bukannya semua sudah terbuka dengan jelas. Mereka kehilangan nyawa dan pelakunya adalah saya sendiri, jadi buat apa dilanjutkan.” balasku lemah.     “No no no, saya menunjukkan semua ini bukan untuk melihat Tuan hancur dan menyerah, tapi menjadi motivasi untuk mengubah semuanya. Ada dua pilihan yang akan saya beri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN