“Rencana gila apa lagi yang kalian buat?” tanyaku dengan nada geram. “Elo sama Nala mau balas dendam ke gue karena gue sudah berhasil menyematkan nama kalian sebagai pasangan selingkuh?”
Aku berharap emosi Eros terpancing lagi supaya aku bisa menutup mulut besarnya dengan tinjuku. Namun, Eros sepertinya tidak terpancing untuk meledak-ledak seperti tadi. Dia hanya menatapku tajam lalu berkata, “B4ngs4t lo, Ray! Elo jebak dia supaya bisa menginap di rumah ini, then you f*cked her. Sekarang elo bilang akibat dari perbuatan elo itu adalah rencana balas dendam? Payah lo, Ray! Benar-benar sakit lo!”
Ucapan Eros yang super kasar dan tajam menusuk dadaku, membuka lebar-lebar celah kenangan yang kututup rapat-rapat, dan menampilkan secara nyata kapasitas harapanku pada Nala yang belum sepenuhnya
