Nala Braaak!!! Aku nyaris melompat ketika Papi menggebrak meja. Sudah kuduga Papi dan Mami pasti murka mendengar pengakuanku. Apalagi, setelah mereka mengetahui siapa ayah bayi yang sedang kukandung. Papi yang biasanya selalu “selow” menghadapi situasi apa pun, sekarang kelihatan galak banget. Wajahnya yang semerah tokoh utama film adaptasi komik karya Mike Mignola, Hellboy, membuatku meremang. Orang diam kalau sudah marah lebih mengerikan daripada orang cerewet. “Kurang ajar si Raymond! Kamu juga!” Papi mengacungkan jari telunjuknya tepat di depan wajahku. Dia kemudian berjalan mondar-mandir sambil berkacak pinggang di depanku. Sementara itu, Mami yang duduk di seberang meja hanya diam. Sedih dan kecewa tampak mewarnai wajahnya. Kasihan Mami. “Kamu itu bukan ABG lagi, Nala. Kok, bi