Tidak ada acara perpisahan untuk rekan-rekan terbaikku di kantor. Hanya ucapan selamat tinggal yang bisa kutinggalkan untuk mereka. Semoga semuanya tetap bisa bekerja dengan baik setelah kepergianku. Itulah harapanku. Tidak menunggu lebih lama lagi setelah acara perpisahan singkatku, aku kembali ke apartemen. Kuedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Aku akan merindukan tempat mungil ini. Mungkin aku tidak akan kembali ke sini, tapi aku akan berusaha menyelesaikan cicilan pembayaran yang tersisa semampuku. Aku berjalan ke jendela, meletakan tangan di birainya, lalu mengamati jalanan siang yang ramai dari atas sini. Sejumput rasa sakit meremas hatiku lagi. Mungkin sudah jalan hidupku harus seperti ini, membesarkan anak seorang diri. Namun, aku yakin aku pasti bisa melakukannya. Oh, Tuhan!