Raymond Ya, Tuhan! Pukulanku malah mengenai wajah Nala. Panik menyerang seketika. Namun, tubuhku bagai diikat tali kekang sehingga aku hanya bisa diam melihat Eros menangkap tubuh Nala yang nyaris terjatuh. Sial, aku bahkan tidak bisa mengendalikan emosi sampai melukai wanita yang kucintai. “Jangan sentuh dia!” Eros melontarkan peringatan keras padaku ketika aku mulai tenang, mendekat, lalu berjongkok dan berusaha meraih Nala yang terbaring tak sadarkan diri di pangkuannya. “Elo enggak bisa ngelarang gue!” Aku memprotes keras. “Gue bisa,” cegah Eros, “elo tuh cuma bikin gue sama dia susah, Ray.” “I’m sorry. I wanna fix everything I messed up. ” “Baru sekarang lo nyadar? Kemarin elo ke mana aja saat gue dan Nala mati-matian menyangkal tuduhan elo? Elo lebih percaya omongan adek lo,