27. Akan Kuakhiri

1108 Kata

Bermandikan cahaya bulan purnama, aku duduk sendirian di balkon kamar sambil memandangi kilauan air di kolam renang. Di dalam diriku masih bergejolak peperangan antara perasaanku yang sebenarnya kepada Mas Ray dengan egoku yang ingin terus menyangkal keberadaan perasaan tersebut. Mulutku terus berkata tidak terkesan dengan semua yang sudah Mas Ray lakukan untuk bisa kembali kepadaku, tetapi hatiku mengagumi perjuangan Mas Ray. “NA! NALA! NALAAAAAA!!!” Ya, ampun! Aku menoleh ke belakang. Pasti Mak Lampir alias Teh Nara datang. Teriakannya kenceng banget, bisa terdengar sampai ke sekelurahan. Bodo amat, ah. Aku malas nyamperin dia. Nanti juga dia mencariku ke sini. Mau pura-pura tuli sajalah. Kukembalikan pandanganku ke kolam renang. “Na, kamu kok dipanggil diam saja sih?! Jangan pura-pur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN