Demi bisa bertemu Nala aku nekat menunggu di pos satpam. Tidak di dalamnya, melainkan di luar. Papi memperingatkan satpam yang berjaga malam ini untuk tidak memperbolehkanku masuk ke pos. Ia juga tidak mengizinkanku menunggu di dalam mobil jika aku benar-benar ingin bertemu Nala. Semua aturan itu Papi tegaskan kepada satpam melalui Handy Talky yang sengaja diperdengarkan si satpam kepadaku. Kalau Papi pikir aku akan menyerah hanya karena syarat receh tersebut, dia salah besar. It is a piece of cake. Aku duduk di teras, di emperan pos satpam. Sengaja biar tersorot kamera CCTV, supaya Papi melihat kalau aku serius ingin bertemu anaknya. “Bapak yakin mau menunggu di sini sampai pagi?” Pak Sarta sepertinya sangat mengkhawatirkanku. Pria yang kumisnya mirip Pak Raden di film seri anak-anak si