Tiga Belas

1053 Kata

“Kakak Alin!”   Bara menunduk menatap Rayn yang berdiri di sebelahnya. Bara bahkan lupa bahwa putranya turut ikut bersamanya saat ini dan dia juga lah alasan kenapa Bara berada di sini sekarang.   “Oh, Non Alinka.” Ada tanda tanya besar tercetak di wajah ART bernama Ani tersebut. Mungkin perempuan berdaster batik tersebut bertanya-tanya mengapa Bara mencari nona mudanya tersebut dan sejak kapan mereka saling kenal. “Sebentar ya Mas, silahkan masuk. Non Alinkanya kayaknya masih tidur.”   Bara menatap Rayn yang sudah lebih dulu melangkah dengan kedua kaki mungilnya mengikuti langkah Ani sedangkan Bara kebingungan sendiri. “Eh, Rayn, tunggu!” Bara menarik lengan Rayn pelan untuk menahan langkahnya. “Kita titip aja es krimnya, ya? Kakak Alinnya masih bobo,” ucap Bara sambil setengah mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN