Alinka terbangun di pagi hari ketika hangat sinar matahari menerpa wajahnya dari celah tirai yang tidak rapat. Gadis muda itu mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya mulai mengamati sekeliling tempatnya berada. 1 2 3 “HAH!” Alinka secara refleks mengubah posisinya menjadi duduk. “KOK GUE DI SINI?” Alinka menoleh ke samping, sisi ranjang kecil di sebelahnya kosong. Hanya ada jejak selimut dan bantal yang berantakan menandakan sisa-sisa digunakan semalam, tetapi Alinka tidak bisa menemukan sosok yang seharusnya berada di sana bersamanya semalam. “RAYN?” Alinka bergegas turun dari tempat tidur mungil tersebut namun kemudian terjerembab barang-barang yang berserakan di lantai dekat tempat tidur. Alinka mulai mengingat apa saja yang ia lakukan kemarin. Mulai dari m